Jakarta -Bagi sebagian orang, pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dianggap hal yang merugikan. Namun bagi sebagian lainnya, pelemahan rupiah justru menguntungkan.
Buat Aike, seorang konsumen di money changer Valuta Inti Prima (VIP), menguatnya dolar AS justru sebuah berkah tersendiri. Dia punya simpanan berbentuk dolar AS, yang bisa dijual saat nilainya sedang bagus.
"Biasanya saya simpan dolar buat sewaktu-waktu kalau jalan-jalan ke luar negeri. Sekarang lagi butuh rupiah, jadi saya lepas," kata Aike kepadadetikFinance di money changer VIP di daerah Menteng, Jakarta, Selasa (2/12/2014).
Hal senada dilakukan Tati, konsumen VIP lainnya. Dia mengaku selalu menjual simpanan dolar AS saat posisinya sedang menguntungkan.
"Ini saya mau jual (dolar AS). Kebetulan lagi naik," ujar Tati.
Namun bagi Hengki, yang juga konsumen di VIP, melemahnya rupiah bukanlah kabar baik. Pasalnya, dia harus rutin membeli dolar AS untuk dikirimkan ke anaknya yang sekolah di Boston, AS.
"Saya mau beli untuk anak sekolah di luar negeri. Anak saya sekolah di Boston," kata Hengki.
Menurut Hengki, posisi dolar AS dari waktu ke waktu terus menunjukkan keperkasaannya. Dirinya bertransaksi menggunakan dolar AS mulai dari posisi Rp 6.000 hingga saat ini di level Rp 12.000.
"Dolar naik terus. Saya mulai transaksi waktu dolar masih Rp 6.000. Terus Rp 11.000, sekarang Rp 12.000. Waktu anak saya pertama sekolah itu dolar masih Rp 9.000, sekarang sudah mahal banget," keluhnya.
Buat Aike, seorang konsumen di money changer Valuta Inti Prima (VIP), menguatnya dolar AS justru sebuah berkah tersendiri. Dia punya simpanan berbentuk dolar AS, yang bisa dijual saat nilainya sedang bagus.
"Biasanya saya simpan dolar buat sewaktu-waktu kalau jalan-jalan ke luar negeri. Sekarang lagi butuh rupiah, jadi saya lepas," kata Aike kepadadetikFinance di money changer VIP di daerah Menteng, Jakarta, Selasa (2/12/2014).
Hal senada dilakukan Tati, konsumen VIP lainnya. Dia mengaku selalu menjual simpanan dolar AS saat posisinya sedang menguntungkan.
"Ini saya mau jual (dolar AS). Kebetulan lagi naik," ujar Tati.
Namun bagi Hengki, yang juga konsumen di VIP, melemahnya rupiah bukanlah kabar baik. Pasalnya, dia harus rutin membeli dolar AS untuk dikirimkan ke anaknya yang sekolah di Boston, AS.
"Saya mau beli untuk anak sekolah di luar negeri. Anak saya sekolah di Boston," kata Hengki.
Menurut Hengki, posisi dolar AS dari waktu ke waktu terus menunjukkan keperkasaannya. Dirinya bertransaksi menggunakan dolar AS mulai dari posisi Rp 6.000 hingga saat ini di level Rp 12.000.
"Dolar naik terus. Saya mulai transaksi waktu dolar masih Rp 6.000. Terus Rp 11.000, sekarang Rp 12.000. Waktu anak saya pertama sekolah itu dolar masih Rp 9.000, sekarang sudah mahal banget," keluhnya.
Sumber: Detik Finance
Tidak ada komentar :
Posting Komentar